TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi dukungan suara pemilih yang masih lemah di segmen pemilih nonmuslim. Berdasarkan hasil survei teranyar lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Jokowi-Ma'ruf hanya unggul tipis di segmen nonmuslim.
Baca: Isu Ahoker Golput di Pilpres 2019 Dianggap Permainan Opini
Jokowi-Ma'ruf unggul tipis di segmen nonmuslim dengan dukungan sebesar 47,5 persen. Hanya selisih 3,9 persen dibandingkan dengan dukungan terhadap Prabowo - Sandi sebesar 43,6 persen.
“Untuk hal ini, semua kelompok termasuk Ahoker menjadi potensial untuk kami dekati,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding saat dihubungi Tempo pada Rabu, 22 Agustus 2018.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Dukung Jokowi bersama sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai Ahoker (sebutan untuk pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019 di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Agustus 2018.
Baca: Pengamat Nilai Ahoker Tak Akan Golput di Pilpres 2019, Sebab ...
Hadir dalam acara itu, Jack Lapian dari BTP Network - Relawan Ahok dan Tokoh Agama Gus Sholeh Mz serta beberapa tokoh pendukung 'Ahok garis keras'. Hadir pula kurang lebih 100 orang yang mewakili Relawan Ahok. "Kami mahasiswa dan pemuda bertekad dan semangat memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019," ujar salah satu perwakilan Aliansi saat membacakan salah satu poin deklarasi di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Agustus 2018.
Pemasangan peci bertuliskan Jomin (Jokowi-Ma'ruf Amin) kepada Gus Sholeh pun dilakukan sebagai simbol dukungan. Peci tersebut disematkan langsung oleh Politikus PDIP Ruhut Sitompul yang juga hadir dalam acara itu. Ruhut menilai, deklarasi tersebut bisa dikatakan mewakili suara Ahoker di barisan tengah dan bawah. "Kalau melihat tokoh-tokoh yang datang, itu dari pemimpin middle dan low, jadi saya yakin sudah mewakili. Saya juga mengenal dan berteman lama dengan mereka," ujar Ruhut saat ditemui Tempo di lokasi yang sama.
Baca: Muhaimin Siap Redam Ahokers yang Kecewa Jokowi Pilih Ma'ruf Amin
Menurut Ruhut, Ahoker ini akan menyumbang suara yang cukup besar untuk paslon yang diusung oleh partainya di Pemilu 2019. "Kita tidak bisa menafikan bahwa Ahok itu pendukungnya banyak, bukan hanya di Jakarta, juga seluruh Indonesia," ujar Ruhut.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga pernah menyatakan, dirinya siap meredam kekecewaan Ahokers akibat keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya maju Pemilu 2019. Menurut Cak Imin, ada kesalahpahaman antara pihak-pihak yang menyebut Ma'ruf Amin anti terhadap kaum nonmuslim.
"Saya akan berusaha menghentikan kesalahpahaman itu dengan menjelaskan yang sesungguhnya. Kiai Maruf tak beda dengan dengan saya, menghormati kebhinekaan," ujar Cak Imin saat ditemui di kantor PBNU, Jakarta pada Selasa, 14 Agustus 2018.
Ma'ruf Amin memang terkenal sebagai ulama yang berdiri paling depan menyatakan Ahok menista agama dan menghina ulama dalam kasus Surat Al-Maidah ayat 31. Sementara itu, sebagian besar pendukung Ahok (Ahoker) juga pendukung Jokowi, karena keduanya pernah berpasangan dalam pemilihan gubernur DKI pada 2012.