TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko masuk dalam struktur tim pemenangan Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Di dalam struktur Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko duduk sebagai wakil ketua.
Baca: Pengamat: Prabowo Tunjuk Djoko Santoso untuk Pecah Suara Purnawirawan.
Keberadaan Moeldoko ini akan menempatkan ia berhadapan dengan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso di kubu Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Meski belum diumumkan secara resmi, Djoko Santoso merupakan kandidat kuat ketua tim pemenangan Prabowo - Sandiaga.
Saat ditanya apakah Djoko Santoso siap melawan Moeldoko yang masuk dalam tim Jokowi - Ma'ruf, "Bukan melawan, (tapi) kompetisi ya kan gitu. Moeldoko bagus. Bagus Moeldoko. Anak buah saya yang pintar itu ya. Kalau enggak pintar, enggak bisa bintang empat," kata Djoko Santoso sambil tersenyum.
Djoko Santoso merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1975. Lelaki kelahiran Jawa Tengah, 8 September 1952 ini memulai karier militer sejak menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang.
Pada Maret 2003, Djoko dipercaya untuk mengisi posisi Panglima Kodam Jaya. Jabatan Pangdam Jaya tak lama diembannya setelah dimutasi kembali untuk menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD. Pada 2005 dia diangkat menjadi Kepala Staf TNI AD menggantikan Ryamizard Ryacudu. Djoko Santoso menjadi Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Simak: Disebut Bakal Pecah Suara Purnawirawan, Ini Reaksi Djoko Santoso
Sementara itu, Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013. Ia adalah KSAD dengan masa jabatan terpendek. Sebab, pada tanggal 27 Agustus 2013, DPR sepakat Moeldoko menjadi panglima TNI.