TEMPO.CO, Jakarta - Mahfud MD mengklarifikasi soal kedatangan Said Didu dan bakal calon legislatif partai Gerindra Sudirman Said ke rumahnya di Yogyakarta, Sabtu, 18 Agustus 2018. ”Tidak ada obrolan politik apapun dalam pertemuan saat itu,” kata Mahfud saat dikonfirmasi pada pembekalan calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia, di Balai Sarbini, Jakarta Selatan Senin 20 Agustus 2018.
Dalam kunjungan itu Said membawa buah tangan berupa kaos klub sepak bola Manchester United, dan mengajak Mahfud untuk pindah dukungannya pada klub yang didukungnya. Tawaran pindah klub ini kemudian viral karena diartikan sebagai ajakan untuk mendukung pasangan calon Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca:
Mahfud MD: Saya Tidak Bisa Jadi Tim ...
Bertemu Mahfud MD, Romi PPP: Saya Dapat ...
Mahfud membantah. Rumahnya, kata dia, memang kerap dikunjungi berbagai macam orang dengan afiliasi politik beragam, bukan hanya pendukung Prabowo. “Banyak sekali, apalagi kalau dari kelompoknya Pak Jokowi, seperti mereka ini (menunjuk Ketua Umum PSI Grace Natalie, dan Sekjen PSI Raja Juliantoni).”
Kedekatannya dengan Sudirman diakuinya mulai terjalin pada saat kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia (Papa Minta Saham) yang ramai diberitakan itu juga menarik nama Sudirman. “Sudirman itu teman saya untuk curhat dulu, waktu kasus ‘Papa Minta Saham’,” kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu. Sudirman yang diserang oleh banyak orang di DPR, datang kepada Mahfud untuk menceritakan masalah itu.
Baca: Mahfud MD Diteriaki Jadi Calon Presiden 2024
Sebelumnya Mahfud mencuit soal kedatangan Sudirman, dan Said Didu ke rumahnya. “Berani benar Pak @saididu datang ke rumah sy di Yogya, memakai kaus City tapi menghadiahi sy kaus MU. Dia mengajak sy pindah menjadi Fans City tapi sy bilang, “Nantilah kalau itu. Yakinkan dulu sy bhw City bisa diandalkan utk benar2 lbh bagus daripada MU”. Saya akan lihat.” Mahfud mencuit.
Mahfud MD meminta agar cuitannya tidak dimaknai ada kaitannya dengan tahun politik. “Mhn jgn ditafsirkan macam2. Rumah sy selalu penuh dikunjungi oleh sahabat2 dari berbagai aliran politik dan profesi: dosen, LSM, advokat, majelis taklim, politisi, takmir masjid dll. Pak @sudirmansaid dan Pak @saididu adl sahabat spt itu, tdk ada bicara2 soal dukungan politik.”
FIKRI ARIGI