TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pendukung calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan presiden 2019 akan memasukkan tokoh dari kaum ulama dalam tim pemenangan Jokowi. "Ya, wong saya ini panglima santri, pastilah (memasukkan ulama)," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat dikonfirmasi soal tersebut di kantor PBNU, Jakarta pada Selasa, 14 Agustus 2018.
Baca: Muhaimin Siap Redam Ahokers yang Kecewa Jokowi Pilih Ma'ruf Amin
Perwakilan dari kelompok keagamaan dinilai penting dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden 2019. Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengungkapkan, partainya akan mengusulkan beberapa tokoh agama untuk memenuhi unsur tersebut.
"Kami akan mengusulkan tim dari kelompok agama, itu penting," ujar Karding di Posko Cemara, Jakarta pada Ahad, 12 Agustus 2018.
Saat ditanya apakah tokoh agama tersebut dari Nahdlatul Ulama (NU) atau Majelis Ulama Indonesia (MUI), Karding membenarkan. Namun ia enggan mengungkap apakah tokoh-tokoh tersebut berasal dari NU dan MUI atau hanya salah satunya. "Kami sepakat merahasiakan dulu," ujar dia.
Adapun kubu Jokowi telah mengumumkan struktur inti tim kampanye nasional (TKN) pemenangan seusai menggelar rapat tertutup dengan Jokowi di Posko Cemara, Jakarta pada Ahad malam, 12 Agustus 2018.
Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto menjelaskan, Wakil Ketua TKN terdiri dari lima orang, yakni Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani, Sekjen Nasdem Johnny G. Plate, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding dan Sekjen Partai Hanura Harry Lontung.
"Sementara ketua-nya, masih di kantong Pak Jokowi," ujar Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Jakarta pada Ahad malam, 12 Agustus 2018.
Baca: PBNU Dukung Penuh Jokowi - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019
Sementara itu, Sekretaris TKN adalah Hasto Kristiyanto dan didampingi tiga wakil sekretaris yakni, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Verry Surya Hendrawan, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, dan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni.
Untuk Bendahara TKN, dipegang oleh Ketua Koordinator Bidang Perempuan, Pemuda dan Inovasi Sosial DPP Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan dibantu oleh tiga orang wakil.