TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsyudin Haris, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bakal lebih diuntungkan jika memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Syamsyudin merinci ada tiga faktor bisa menempatkan AHY layak menjadi cawapres Prabowo.
Baca: Abdul Somad Pilih Jadi Pendakwah Ketimbang Cawapres Prabowo
1. Elektabilitas
Syamsyudin menuturkan tingkat keterpilihan menuturkan tingkat keterpilihan AHY lebih tinggi dibandingkan nama-nama calon lain yang berseliweran di sekitar Prabowo. Berdasarkan sigi yang dirilis LIPI pada medio Juli lalu, AHY memiliki elektabilitas 3,1 persen. "Hal ini akan menguntungkan Prabowo," kata Syamsudin, Selasa, 7 Agustus 2018.
Bahkan menurut Syamsyudin, nama Ketua Umum Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri pun tidak ada di dalam radar sigi mereka. Makanya, kata Syamsyudin, AHY lebih layak mendampingi Prabowo.
2. Merangkul anak muda
AHY dianggap lebih dekat dengan pemilih muda atau milenial. Sehingga kombinasi antara Prabowo dan AHY dianggap mampu merangkul semua kalangan. "Kalau dengan Salim Segaf kan sama-sama tua," kata Syamsyudin.
3. Logistik
Faktor ketiga ini paling penting. Syamsyudin mengatakan jika AHY menjadi cawapres Prabowo, maka Partai Demokrat akan memberikan dukungan logistik lebih kuat.
Simak juga: PKS: Prabowo Pegang Bola Tapi Belum Jelas Dilempar ke Mana
"Selanjutnya yang paling penting dukungan Logistik lebih dijamin ketimbang Salim Segaf," kata Syamsyudin. Syamsyudin menduga urusan logistik ini menjadi penyebab cawapres Prabowo tak segera diumumkan.
M. Isa