TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia mengimbau buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI agar tidak mengawal pendaftaran Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus 2018.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menuturkan pengawalan tak perlu dilakukan karena akan menganggu jalannya Asian Games 2018. "Kami imbau mereka tidak usah ngawal-ngawal begitu," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Agustus 2018.
Baca:
KSPI Ajukan 10 Tuntutan saat Dukung Prabowo ...
Seperti Apa Kontrak Politik Prabowo dengan ...
Meski begitu, Polri mengizinkan jika para buruh ingin mengawal pendaftaran nanti. "Unjuk rasa menyampaikan aspirasi, berbeda konteksnya dengan politik," ujar Setyo. Pernyataan Polri hanya bersifat imbauan.
Setyo menyebut anggota dari Intelijen maupun Sabhara sudah melakukan pendekatan kepada massa buruh dan memberikan penjelasan agar mereka tidak sampai menutup jalur Asian Games 2018 saat mengawal pendaftaran pencapresan Prabowo. "Kalau cuma dari Tugu Proklamasi ke KPU sih wajar tidak menganggu tapi kalau sampai menutup jalur Asian Games sangat disayangkan," kata Setyo.
Baca:
Kata Bawaslu Soal KSPI Deklarasikan Prabowo ...
Hari Buruh, 3 Tuntutan KSPI dan Dukungan ...
KSPI telah berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta untuk mendukung Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan presiden 2019. Jalan kaki dimulai dari depan kantor gubernur Jawa Timur sejak 5 Agustus 2018 dan akan berakhir di Jakarta pada 10 Agustus 2018. "Kami bersama-sama akan mengantar Prabowo Subianto mendaftar sebagai capres di KPU," ujar Said.
Said menegaskan keputusan KSPI mendukung Prabowo berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KSPI di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada 28-29 April 2018. Perwakilan pimpinan federasi serikat pekerja yang berafiliasi ke KSPI serta peserta Rakernas menyampaikan pandangannya mengenai figur calon presiden 2019 yang didukung KSPI. Dukungan buruh terhadap Prabowo Subianto sudah dideklarasikan di Istora Senayan, Jakarta Selatan, saat May Day pada 1 Mei 2018.