TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri tak akan banyak mendongkrak suara untuk bakal calon presiden Prabowo Subianto, jika dipilih menjadi calon wakil presiden Ketua Umum Gerindra itu. "Tidak akan signifikan menambah suara Prabowo," ujar Rangkuti saat dihubungi Tempo pada Selasa malam, 31 Juli 2018.
Hasil Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF Ulama merekomendasikan dua calon wakil presiden atau cawapres Prabowo, yaitu Salim Segaf Al Jufri dan pendakwah Abdul Somad. Dua orang yang direkomendasikan ini dianggap mewakili tokoh agamis, pasangan yang dianggap ideal untuk Prabowo yang dianggap sebagai tokoh nasionalis. Somad telah menolak secara halus dicalonkan sebagai cawapres. Sedangkan Salim Segaf siap.
Baca:
SBY Bertemu Salim Segaf, Demokrat: Masa ...
Salim Segaf: Prabowo Pikir Ulang Cawapres ...
Berikut alasan Ray Rangkuti tentang Salim Segaf yang diragukan bisa membantu Prabowo menarik pemilih:
- Nama menteri sosial di masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kurang populer.
- Basis pemilih Salim berasal dari ceruk yang sama dengan Prabowo. "Pendukung PKS kan selama ini identik mendukung Prabowo juga. Basis massa-nya sama," ujar Ray.
Baca:
Ini Jejak Salim Segaf Al Jufri Bakal Cawapres ...
Salim Segaf Tak Masalah Jika Tak Jadi ...
- Elektabilitas rendah di bawah 5 persen. Nama Salim tidak begitu terdengar berpotensi sebagai cawapres di survei-survei. Dalam beberapa survei, lewat pertanyaan terbuka nama Salim pernah muncul. Tapi elektabilitasnya jauh di bawah nama-nama lainnya.
- Pasangan yang dibutuhkan Prabowo yang bisa menarik suara milineal dan pemilih tengah, bukan dari kalangan agamis. Prabowo sudah diasosiasikan dengan kalangan kanan. “Faktanya di Ijtima Ulama, cuma satu nama cawapres yang muncul, yaitu Prabowo," ujar Ray.
Simak:
Salim Segaf Sebut Gerindra Belum Sreg ...
Prabowo akan Bertemu Salim Segaf Bahas ...
Prabowo mengaku menghargai rekomendasi Ijtima Ulama dengan membahas nama Salim Segaf dan Abdul Somad. Namun tak menutup kemungkinan ia akan membahas nama cawapres di luar rekomendasi GNPF. "Kami memperhatikan Ijtima Ulama, tetapi kami terbuka," kata Prabowo di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin, 30 Juli 2018.