TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingin menjadi pemimpin dalam tim sukses Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Politikus PDIP, Alex Indra Lukman, mengklaim partainya paling pas memimpin tim sukses (timses) Jokowi dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019.
"Tim pemenangan adalah tim yang solid dan disusun berdasarkan kriteria," katanya kepada Tempo, Selasa, 31 Juli 2018.
Baca juga: Khofifah Bakal Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Bagaimana Reaksi PDIP?
Alex pun menilai PDIP memenuhi kriteria tersebut. Menurut Alex, hal itu terbukti dengan rekam jejak dalam memenangi pilpres 2014. Ketika itu, kata dia, Jokowi dan Jusuf Kalla dimenangkan tim pemenangan yang disusun berdasarkan musyawarah dan mufakat atas besaran suara partai pengusung.
"Belajar dari pilpres 2014 yang dimenangkan oleh pasangan Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla, di mana penyusunan tim dimusyawarahkan dan dimufakatkan dengan memperhatikan besaran suara partai pengusung," ucap Alex.
Ihwal siapa figur yang akan memimpin timses, Alex berpendapat sosok Ketua Bidang Politik dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat PDIP nonaktif, Puan Maharani, pas untuk mengemban tugas itu. Alex menilai Puan sudah teruji di kontestasi demokrasi tingkat nasional.
"Ada Mbak Puan Maharani yang punya catatan sejarah memenangkan pileg (pemilihan legislatif) sekaligus pilpres 2014 saat menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan," tuturnya.
Baca juga: Tjahjo Sebut Pilkada 2018 Rasa Pilpres 2019.
Pendapat senada disampaikan politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari. Namun Eva menyodorkan dua nama selain Puan. Dua nama itu adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Namun Eva berpendapat sosok Pramono yang paling cocok memimpin tim pemenangan. Eva menilai Pramono selama ini pun sudah bertindak ibarat koordinator yang mengurus persoalan lintas kepentingan. Pramono, kata dia, tak hanya mengurusi partai koalisi, tapi juga relawan dan kelompok pengusaha pendukung Jokowi.
Baca juga: Jadi Capres PDIP 2019, Jokowi: Pemerintahan Akan Lebih Stabil
"Menurutku Mas Pram yang paling pas karena dia posisinya saat ini seperti koordinator. Seskab itu lintas kepentingan kan," katanya kepada Tempo, Selasa, 31 Juli 2018.