TEMPO.CO, Makassar- Politikus Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Desmond J. Mahesa, mengatakan Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) bakal berkaolisi dalam pemilihan presiden 2019. Sehingga ia berharap pertemuan antara Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono menghasilkan pemikiran cerdas.
“Harapan saya, dipertemuan itu, siapa pun cawapres (calon wakil presiden untuk Prabowo), bisa mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur Desmond saat berkunjung ke kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar, Senin, 30 Juli 2018.
Baca: Resmi Berkoalisi, SBY Serahkan Urusan Capres ke Prabowo
Menurut Desmond cawapres Prabowo masih dalam tahap pembicaraan. Sehingga hasil akhirnya pada saat pendaftaran mulai 4-10 Agustus 2018. Desmond mengakui ada sejumlah nama yang diusulkan partai dan ijtima ulama. Diantaranya ustad Abdul Somad, Ketua Dewan Syura PKS Salim Segaf al Jufri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan putra sulung Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono.
“Pak Prabowo itu dengar ulama, itu yang diusulkan. Gatot (mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo) belum ada partai yang mengusulkan. Kalau Gerindra usulkan Gatot berarti double,” kata dia.
Simak: Sekjen Gerindra Sebut Ada Empat Nama Cawapres Prabowo
Ia mengakui dari sejumlah cawapres Prabowo hanya Anies Baswedan yang bukan perwakilan partai. Tapi Anies dibesarkan oleh Gerindra seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dulu. “Kapan pun cawapres akan diumumkan, yang jelas sebelum tutup pendaftaran. Tanggal 10 Agustus pukul 12 malam juga bisa kita daftarkan,” ujar dia.
Partai Gerindra dan Partai Demokrat telah sepakat menjalin koalisi dalam pilpres 2019. SBY selaku Ketua Umum Demokrat tidak menyodorkan nama cawapres Prabowo sebagai syarat koalisi.