TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengucapkan terima kasih kepada para santri yang long march dalam rangka mendukung dia menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. "Perhatian kepada pesantren dan ahlus sunah wal jamaah layak dititipkan kepada saya" Kata Cak Imin di Gedung Pusat PKB, Senin, 30 Juli, 2018.
Andai dia yang dipilih sebagai cawapres Jokowi, Cak imin bertekad tetap memperjuangkan hak santri. "Jadi wakil presiden atau tidak, saya akan bekerja keras untuk mereka (santri)," tuturnya.
Baca: 3.000 Santri Geruduk Jakarta Dukung Cak Imin Cawapres Jokowi
Muhaimin berujar memberi kesempatan Jokowi untuk memutuskan siapa yang dianggap terbaik sebagai cawapres. Ia mengaku tetap memegang kesepakatan yang sudah ditetapkan pada pertemuan para ketua umum partai koalisi dengan Jokowi di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
"Kita beri kesempatan kepada beliau untuk terus berfikir membandingkan dan menetapkan siapa yang terbaik untuk Indonesia, untuk menampingi beliau," ujarnya.
Sebelumnya ratusan santri yang tergabung dalam Laskar Santri tiba di kantor pusat PKB setelah long march dari Kota Banjar. Mereka melakukan perjalanan kaki sejauh 320 Kilometer melalui Ciamis, Garut, Purwakarta, dan Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Simak: Sarikat Buruh NU Dukung Jokowi - Cak Imin
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Muhaimin. Sebelum Cak Imin menyampaikan sambutan, perwakilan santri terlebih dahulu memberikan sandal yang dipakai mereka berjalan dari Kota Banjar menuju Jakarta sebagai simbol. Kemudian perwakilan santri menyampaikan sajak berisi harapan dan titipan kepada Muhaimin jika dipilih menjadi cawapres Jokowi.
Dalam sambutanya Cak Imin mengatakan bahwa aksi santri ini menunjukan kekuatan dan bentuk kemauan santri kepada bangsa. "Di pundak kalian ada titipan dan harapan yang Insya Allah saya pegang selama-lamanya," kata dia.
Awalnya masih ada sekitar 3000 santri yang ikut dalam aksi ini saat mereka berkumpul di alun-alun Kota Ciamis. Namun seiring berjalannya waktu, banyak santri yang tidak kuat secara fisik. Beberapa pingsan dan memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.
MISA