TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan agenda pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY hari ini adalah untuk mematangkan koalisi. "Sudah di tahap pemantapan," katanya, Ahad malam, 29 Juli 2018.
Baca: Langkah SBY Tentukan Koalisi Prabowo
Jika menggunakan ukuran 1-10, kata Sandiaga, koalisi sudah hampir sempurna. Namun Sandiaga Uno menuturkan belum ada pembahasan mengenai nama calon wakil presiden (cawapres) dari koalisi. Menurut Sandiaga, Gerindra akan mematangkan koalisi lebih dulu sebelum membicarakan nama cawapres.
Sandiaga Uno menyebutkan, sejauh ini, Gerindra masih konsisten mengusung Prabowo sebagai capres dalam pilpres 2019. Menurut dia, pernyataan Prabowo yang mengatakan siap tidak maju dalam pilpres 2019 jika ada calon yang lebih baik hanyalah bentuk ucapan seorang negarawan. Sandiaga berujar Prabowo hanya ingin menegaskan bahwa dia tidak ambisius menjadi presiden.
Simak juga: SBY Bakal Bertemu Presiden PKS Hari ini, Apa Saja yang Akan Dibahas?
Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan tim kecil Demokrat juga sedang mematangkan koalisi. "Hasil kerja tersebut dilaporkan ke partai masing-masing malam ini. Di Demokrat ke majelis tinggi dan di Gerindra kepada dewan pembina," ujarnya.
Sinyal masuknya Demokrat ke koalisi Gerindra sudah tampak sejak pertemuan SBY dengan Prabowo di rumah Ketua Umum Demokrat itu pada Selasa pekan lalu. Saat itu, Prabowo mengatakan Gerindra dan Demokrat sudah sejalan, hanya tinggal mematangkan beberapa hal teknis.
Baca juga: Hidayat Nur Wahid Tidak Sarankan AHY Jadi Cawapres
Keesokan harinya, sinyal koalisi menguat setelah Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bertandang ke rumah SBY. Seusai pertemuan itu, SBY curhat ke wartawan, yang telah menunggu mereka. “Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak," ucap SBY.
Simak: Demokrat Sebut SBY Tidak Baper Soal Hubungannya dengan Megawati
Selain mengenai hubungannya dengan Megawati, SBY mengatakan peluangnya untuk berkoalisi dengan Joko Widodo atau Jokowi sudah tertutup. SBY menuturkan salah satu penyebabnya adalah partai koalisi Jokowi, yang sudah lebih dulu bergabung, seakan enggan dengan Demokrat. “Sungguh pun saya merasakan ketulusan Pak Jokowi mengajak Demokrat. Tapi memang tidak terbuka jalan bagi Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi," tuturnya. "Mungkin Tuhan belum menakdirkan hubungan kami."