TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari mengatakan bakal ada berbagai kejutan menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden 2019. Kata Qodari, kejutan pertama dan kedua menjelang pilpres 2019 mendatang berasal dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: Prabowo Nyatakan Siap Tak Jadi Calon Presiden di Pilpres 2019
"Kejutan pertama, apabila tiba-tiba Mahkamah Konstitusi mengabulkan judicial review mengenai syarat pencalonan presiden threshold," kata Qodari di Sekretariat Solidaritas Ulama Muda Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 29 Juli 2018.
Apabila MK membatalkan syarat presidential threshold 20 persen, Qadari meramalkan, bakal muncul banyak nama capres dan cawapres baru. Namun, kata dia, sangat kecil kemungkinan MK akan mengabulkannya.
Baca: Prabowo Siap Tak Maju di Pilpres 2019, Ini Kata Koalisi Jokowi
Kejuran kedua, terkait judicial review masa jabatan wakil presiden. “Jika dikabulkan, Jusuf Kalla yang saat ini berada di luar wacana pembicaraan, bisa menjadi salah satu calon wakil presiden yang punya potensi besar dan kuat,” kata Qodari.
Kejutan lain, menurut Qodari, bisa berasal dari kubu Prabowo Subianto terkait dengan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang menyatakan siap tidak mencalonkan diri jika ada calon yang lebih baik. “Itu dimaknai oleh sebagian kalangan sebagai kemungkinan politk bahwa Pak Prabowo tidak maju dan mencalonkan calon presiden yang lain,” ujarnya.
Baca: Alumni 212 Tawarkan 4 Calon di Pilpres 2019, Ini Daftar Namanya
Saat ini, Qodari juga masih melihat kemungkinan besar muncul capres dari kubu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut dia, SBY mempunyai keinginan yang besar agar putranya Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai cawapres, tetapi belum diterima oleh kubu Joko Widodo ataupun Prabowo.
Qodari masih melihat ada kemungkinan SBY akan membuat pilihan ketiga untuk pilpres 2019. “Yang terbentuk justru sebuah koalisi baru, Demokrat, PKS, PAN, bertiga mereka mengusung calon presiden baru Anies Baswedan dan AHY,” katanya.
INSAN QURANI