TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan legowo jika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF Ulama. Sebelumnya, Zulkifli Hasan direkomendasikan menjadi capres atau cawapres dari PAN.
"Dalam pidatonya Jumat malam itu kan Pak Zul mengatakan semua terserah para ulama," ujar Amien Rais saat ditemui Tempo di Hotel Menara Penisula pada Ahad, 29 Juli 2018.
Baca: Ijtima Ulama GNPF Rekomendasikan Abdul Somad Cawapres Prabowo
Pidato yang dimaksud Amien adalah saat pembukaan forum Ijtima' Ulama pada Jumat malam, 27 Juli 2018. Saat itu Zulkifli sempat menyebut Prabowo Subianto dengan panggilan Presiden, kemudian mengkritik secara halus pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta menyinggung soal ganti presiden.
"Pak Zul waktu itu bertanya, perlu ganti presiden enggak. Perlu, kata para ulama.
Kemudian langsung dia mengatakan Pak Prabowo calon presiden kita," ujar Amien menirukan ucapan besannya itu.
Baca: Ali Mochtar Ngabalin Sesalkan Ijtima GNPF Bahas Politik Praktis
Jadi, menurut Amien, Zulkifli Hasan tak masalah jika Prabowo yang direkomendasikan jadi capres versi GNPF. Amien Rais juga berpendapat, partai-partai koalisi juga akan menerima rekomendasi tersebut. Kendati, dia memprediksi akan ada perbedaan pendapat. "Tapi Insya Allah bisa diterima. Biasanya yang bekerja itu kan akal sehat," ujar dia.
Hasil Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF Ulama merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustad Abdul Somad menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Hasil rekomendasi tersebut diumumkan Ketua GNPF Yusuf Martak di Hotel Menara Penisula, Jakarta pada Ahad, 29 Juli 2018.
Baca: Eks Jubir HTI Hadir Ijtima Ulama GNPF, Setuju #2019GantiPresiden
Hasil rekomendasi ini selanjutnya akan diteruskan kepada pimpinan lima partai politik yang diundang dalam acara pembukaan Ijtima' Ulama GNPF yakni Partai Gerindra, PAN, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan Bintang, dan Partai Berkarya. "Setelah itu kami mempersilakan mereka diskusi di internal. Lalu, kita tanyakan kapan akan deklarasi (koalisi keumatan)," ujar Yusuf Martak.