TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi dikabarkan sedang melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah ketua umum partai koalisi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 Juli 2018. Peserta pertemuan itu di antaranya petinggi Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq membenarkan adanya pertemuan ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, dengan Jokowi. Namun ia kurang mengetahui apakah ada ketua umum partai lain yang ikut hadir. "Benar. Persisnya (partai lain yang hadir) saya kurang tahu. Tapi ada pertemuan itu," kata Rofiq saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu.
Baca:
Jokowi Minta KPK Profesional Menangani Kasus Adik Ketua MPR
Novel Baswedan Desak Presiden Jokowi Tuntaskan Penyerangannya
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKPI Verry Surya Hendrawan enggan memberi konfirmasi mengenai pertemuan ketua umumnya, Hendropriyono, dengan Jokowi hari ini. "Silakan minta konfirmasi langsung ke Istana, ya. Insya Allah nanti ada waktu untuk penjelasannya," katanya.
Tempo sudah berupaya meminta konfirmasi kepada Ketua Umum PSI Grace Natalie melalui pesan teks, tapi belum mendapat jawaban.
Baca: Bahas RKUHP dengan Jokowi, KPK akan ...
Jokowi sebelumnya menggelar pertemuan dengan ketua umum partai koalisi, seperti Golkar, NasDem, PDI Perjuangan, Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Pertemuan berbalut jamuan makan malam itu juga berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 23 Juli 2018.
Enam pemimpin itu antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Simak: Jokowi dan Megawati Semakin Intens Bertemu
Dalam pertemuan itu, keenam petinggi parpol bersepakat solid mendukung Jokowi. Mereka juga sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan hari baik pendaftaran calon presiden pada hari-hari terakhir pendaftaran pilpres, yaitu 4-10 Agustus 2018, dan menyesuaikan juga dengan kesibukan tugas-tugas negara yang diemban Jokowi.